STUDI PERAN PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DI
KOTA PEKALONGAN
pengarang : Victorianus Aries Siswanto
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan jenisnya termasuk dalam penelitian survei, jadi pengambilan kesimpulan dilakukan melalui analisa kuesioner yang di dapat dari responden.
Obyek Penelitian
Obyek penelitiaan ini adalah Usaha Kecil Menengah diPekalongan, dengan mengambil sampel pekerja wanita.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
a. Kuesioner,
yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur yang disampaikan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara terperinci diantaranya pertanyaan mengenai teknologi informasi, peran serta dan kebutuhan untuk berkembang.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara lebih detail mengenai obyek penelitian, dan untuk membantu penjelasan analisa data. Wawancara dilakukan dengan pemilik UKM di Pekalongan.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan yaitu
a. Data primer
Pengumpulan data primer diperoleh secara langsung dari Usaha Kecil Menengah melalui pengisian kuesioner yang dibagikan ke usaha kecil menengah Pekalongan yang dituju.
b. Data sekunder
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari penelusuran buku literatur dan download jurnal dari internet sehubungan dengan peran serta wanita di dalam pengembangan usaha kecil menengah.
Penetapan Sampel dan Responden
Penetapan sampel usaha kecil menengaja dengan pelaku usaha wanita yang diambil dengan teknik purposive secara method, dimana pengemabilan sampel tiap usaha kecil menengah di tentukan secara sengaja dengan memilih pimpinan UKM wanita. Populasi unit usaha kecil menegah (UKM) di biang tekstil utamanya untuk produksi batik dan tenun AIBM diwilaya kota pekalongan sudah mencatat 1150 buah (sumber:Dinmperindag kota pekalongan tahun 2007). Berdsarkan populasi UKM tersebut, populasi berumlah sekittar 45%, yaitu sekitar 500 buah. Adapun sampel yang diperoleh dari penelitian ini dihitung dengan menggunakan Slovin dan di dapat
N
n = ——–
1+Ne2
500
n = ———————-
1 + 500 ( 5% ) 2
n = 222,222
Dibulatkan menjadi 222
HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Obyek Penelitian
Populasi unit usaha kecil menegah (UKM) dibiang tekstil utamnya untuk produksi batik dan tenun ATBM diwilayah kota Pekalongan sudah mencapai 1150 buah (sumber : Dinmperindag kota pekalongan tahun 2007). Sektor ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan daerah kota pekalongan, sebesar kurang lebih 45% dari total pendapatan pertahun (sumber : Dipenda pemda Kota pekalongan tahun 2006). Sampai saat ini hasil produksi tekstil UKM berupa kain batik, serta kain tenun ATBM masih sangat diminati dan menadi daya tarik tersendiri bagi konsumen di seluruh indonesia maupun luar negeri.
Dukungan dari pihak pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan potensi dibidang UKM sangat tinggi, ditinjau dari dukungan penyaluran kredit dari BUMN kepada UKM dari tahun 1994-2006 telah mencapai sekitar Rp. 5 milyar lebih. Juga ditinjau dari Rencana Kerja Pemda 2006 pada poin ke-9 yang terfokus pada Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha UKM.
Berdasarkan populasi UKM diatas, populasi UKM Batik dan tenun ATBM yang dipimpin atau dimiliki oleh seorang perempuan berjumlah sekitar 45%, yaitu sekitar 500 buah. Berdasarkan pengambilan sampel menurut Slovin didapat 222 buah.
Gambaran Umum Responden
- a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Precent Cumulative Precent |
ValidSD 2 1.96 1.96 |
SMP 13 12.75 14.71 |
SMA 62 60.78 75.49 |
D3 9 8.82 83.31 |
S1 16 15.69 100 |
Total 102 100.000 |
Berdasarkan tabel1 tersebut terlihat bahwa banyak pengusaha wanita yang berpendidikan akhir SD yaitu sebesar 2 orang atau sebesar 1.96%, pengusaha yang berpendidikan SMP sebesar 13orang atau 12.75%, pengusaha wanita yang berpendidikan SMA sebesar 62 orang atau 60.78%, pengusaha wanita yang berpendidikan D3 sebesar 9 orang atau 8.82% dan yang berpendidikan S1 sebesar 16 orang atau 15.69 %. Dari data tersebut mengidentifikasikan bahwa pengusaha wanita banyak yang mendasarkan usahanya atau bisnisnya dengan pengetahuan yang terbatas, sehingga diperlukannya peningkatan pengetahuan, baik melalui seminar maupun workshop.
b. Gambara Umum Responden berdasarkan Lama Menjabat/ bekerja
jumlah reponden berdasarkan lamanya menabat atau bekerja di UKM disajikan dalam tabel 2 di bawah ini :
Frequency Perencent Cummulative Percent
|
Valid 1-5thn 29 28.16 28.16 |
6-10thn 42 40.78 68.93 |
11-15thn 15 14.56 83.50 |
16-20thn 8 7.77 91.26 |
>20thn 9 8.74 100.000 |
Berdasarkan tabel 2 tersebut terlihat UKM di Pekalongan yang dikelola oleh wanita masih tergolong masih baru yaitu antara 1-5 sebanyak 29 orang atau 28.16%, sebanyak 42 orang atau 40,78% telah menjabat selama 6-10 tahun, sebanyak 15 orang atau 14.56% pengusaha telah menjabat selama 11-15 tahun, sebanyak 8 orang atau 7.77% pengusaha perempuan telah menjabat selama 16-20 tahun dan 9orang atau 8.74% telah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa sekitar tahun 1999, atau sekitar 9 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang paling tinggi sehingga banyak tenaga kerja yang keluar dari pekerjaan atau menganggur dan sebagian besar dari mereka menjadi pengusaha batik, disini terlihat pengusaha perempuan terbanyak telah bekerja 6-10 tahun. Untuk mengatasi pengangguran tersebut sebagian besar dari mereka berwiraswasta.
Hasil Penelitian
Didalam menjawab pertanyaan kuesioner, responden dapat menjawab pertanyaan lebih dari satu jawaban, sehingga total hasil olahan data ini tidak sama jumlahnya.
1. Pemakaian Teknologi Informasi
Hasil penelitian tentang pemakaian teknologi informasi yang telah dijalankan oleh UKM di Pekalongan terlihat pada tabel 3:
Frequency Percent Cumulative Percents |
Valid internet 20 15.63 15.63 |
Komputer 51 39.84 55.47 (word,excel |
Software 14 10.94 66.41 |
Lainnya 13 10.16 76.56 |
Belum pakai 30 23.44 100 |
Total 128 |
Tabel 3. Pemakaian Teknologi Informasi
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Teknologi sangat bermaanfaat dalam pegembangan usaha, baik peningkatan kualitas maupun kuantitas karena dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan akan berjalan secara otomatis tentunya akan menyingkat waktu, dan bahkan biaya dapat di tekan.
Hasil penelitian tentang pemanfaatan Teknologi yang telah di jalan kan oleh UKM di pekalongan terlihat pada tabel 4 berikut ini :
Frequency Percent Cumulative Percents |
Valid Alat BantuAdmin 43 32.58 32.58 |
Pengolah Data 21 15.91 48.48 |
Pemasaran 28 21.21 66.41 |
Lainnya 13 9.85 79.55 |
Belum pakai 27 20.45 100 |
Total 132 100.000 |
Tabel 4. Pemanfaatan teknologi informasi
3. Peran Serta Perempuan dalam Pengembangan UKM
Hasil penelitian tentan peran serta perempuan dalam pengembangan UKM terlihat padaa tabel 5 berikut ini:
Frequency Percent Cumulative Percents |
Valid Mengurani BebanKeluarga 55 39.29 39.29 |
MengurangiPenganguran 56 40.00 79.29 |
MengubahNasib 21 15.00 94.29 |
Lainnya 8 5.71 1000 |
Total 140 100.000 |
Tabel 5. Peran serta perempuan
Berdasarkan tabel 5 tersebut sebagian besar perempuan menyatakan
bahwa mereka ingin mengurangi beban keluarga yaitu sebesr 55 (39.29%)
perempun yng menytakan bahwa merek berusaha untuk mengurangi pengnggurn
yng ada di Indonesia sebesar 56 orang (40%), mengubah nasib sebesar 21
orang (15.00%) dn lainnya sebesar 8 orang (5.71%). Dari tabel tersebut
sebagian besar pengusaha perempuan masuk dunia wiraswasta untuk
mengurangi pengangguran dan mengurangi beban keluarga.4. Kebutuhan Peningkat Pengetahuan dan Keterampilan
Hasil penelitian tentang kebutuhan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan terlihat pada tabel 6 berkut ini :
Frequency Percent Cumulative Percents |
Valid Pemasarandan Bisnis 89 67.42 67.42 |
PrilakuKonsumen 13 9.85 77.27 |
LaporanKeuangan 26 19.70 96.97 |
Lainnya 4 3.03 100 |
Total 132 100.000 |
Tabel 6 Kebutuhan Peningkat Pengetahuan dan Keterampilan
PEMBAHASAN
Teknologi informasi yang digunakan dalam pengembangan UKM, utamanya para wanita sebagai manajernya, belum mendapatkan tempat yang memadai. Artinya, teknologi informasi yang digunakan masih sebatas pada pemenuhan kebutuhan administrasi dengan alat bantu yang bersifat mayoritas sebagai “pengganti mesin ketik”. Dengan kata lain, teknologi informasi masih dimaknai sebagai alat bantu administratif harian (transactional processing). Padahal, teknologi informasi dan percepatannya sudah sangat luar biasa dan jika dioptimalkan akan memberikan daya dukung yang luar biasa dalam berbisnis. Hal ini mengisyaratkan bahwa UKM, utamanya para wanitanya masih sangat membutuhkan banyak informasi tentang peran serta teknologi informasi yang sesungguhnya dalam dunia bisnis secara praktis.
Disisi lain, kemampuan dan keahlian para wanita dalam menggunakan teknologi informasi juga harus terus ditingkatkan. Metode penambahan wawasan dan informasi serta peningkatan kemampuan dan keahlian dapat dilakukan dengan cara pelatihan, workshop dengan tehnik yang praktis dan sederhana dalam penyampaiannya. Akan lebih baik jika kegiatan tersebut dilakukan di wilayah mereka, artinya dekat dengan tempat usahanya, sehingga para wanita tersebut tidak perlu merasa kuatir meninggalkan pekerjaannya terlalu lama.
Dari sisi peran serta wanita dalam usaha kecil menengah, dapat diketahui bahwa etos kerja para wanita sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana para wanita memiliki keinginan yang sangat besar untuk memberikan kontribusi dalam menyejahterakan keluarganya. Bahkan para wanita menghendaki adanya pengurangan-pengangguran. Dua hal ini mengisyaratkan bahwa para wanita tersebut memiliki kegigihan usaha yang tinggi dan perlu diberikan arahan dan wawasan yang benar dan tepat tentang bagaimana mengelola bisnis secara modern. Jika hal ini diberikan, para wanita tersebut dapat menjadi wirausahawati yang sangat tangguh.
Pernyataan yang dipaparkan diatas, sejalan dengan keinginan para wanita yang menghendaki penambahan ilmu dan pengetahuan bagaimana memasarkan produk dan menjalankan bisnis secara baik. Maka, pemberian informasi yang terus menerus dan dengan metode yang tepat perlu dilakukan sesuai dengan keinginan para wanita tersebut. Dari paparan diatas, beberapa hal yang dapat direkomendasikan demi peningkatan kualitas para wanita wirausahawati di bidang UKM Batik adalah sebagai berikut:
1.Perlu diberikan pelatihan secara berkelanjutan dengan materi utama:
a. Mengelola bisnis secara modern
b. Memasarkan produk secara modern
c. Teknologi informasi dalam bisnis
d. Pemanfaatan teknologi informasi secara praktis
2. Materi-materi tersebut harus dirancang dalam sebuah kurikulum yang berkelanjutan dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
3. Perlu dilakukan pendampingan setelah pemberian materi pelatihan Perlu dilakukan evaluasi terhadap keterserapan materi dengan implementasi di lapangan.
KETERBATASAN PENELITIAN
- Pengambilan sampel sebanyak 222 responden tidak terpenuhi hanya 171 sampel karena beberapa kuesioner tidak kembali dan sebagian responden tidak bersedia dimintai keterangan.
- Kesulitan dalam mecari data UKM yang dikelola oleh wanita, sehingga tim penelitian harus mencari-cari lokasi UKM.
- Kesulitan bertemu langsung dengan pimpinan UKM sehinga data dijawab oleh karyawan yang menjaga counter.
Simpulan
Dari penelitian diatas dapat diketahui beberapa hal tentang para wanita wirausahawati dibidang UKM batik kota Pekalongan sebagai berikut :
- Pemanfaatan teknologi informasi belum maksimal.
- Keahlian di bidang teknologi masih sangat minim.
- Motivasi berwirausaha disebabkan oleh keinginan mengurangi beban keluarga dan pengangguran.
- Berdasarkan hasil kuesioner dari responden, merek berkeinginan untuk belaar tentang pemasaran dan pengelolaan bisnis secara modern, dimana kegiatan ini dapat dilanutkan pada pengabdian masyarakat demi kemajuan UKM yang di pimpin oleh wanita.
Dari keempat kesimpulan diatas, para wanita wirausaha UKM batik perludiberikan pelatihan dengan metode seperti yang dituliskan dalam pembahasan, yaitu melalui metode pelatihan berkesinambungan. Dalam hal ini harus dilakukan langkah persiapan materi, pelaksanaan pelatihan, pendampingan dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2000), Wanita dan Pria Di Indonesia 2000, Biro statistika Kesejahteraan Rakyat, BPS, Jakarta.Anonim, (1994), Usaha Bersaing Untukwanita dan pemuda, ide Usaha Kecil dan Madya, Cakrawala Cinta, Jakarta.
B.S Kusumuljono (2007), peran keuangan Mikro dalam Mendukung Produktivitas Ekonomi Wanita, Jurnal disampaikan pada Rakor Pelaksanaan Kebijakan peningkatan produktifitas Ekonomi Wanita di Jakarta tanggal 28 Maret 2007.
Gunari Budhierethnowati dan Rapma Siahaan (2006), Menggerakkan Denyut Nadi Koprasi Wanita dalam Menghadapi Era Globalisasi.
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM (2006), Studi Peran serta Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koprasi, Nomer 1 tahun 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar