Rabu, 06 November 2013

III METOLOGI PENELITIAN

judul :
STUDI PERAN PEREMPUAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI TEKNOLOGI INFORMASI DI
KOTA PEKALONGAN
sumber : http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/article/download/267/418
pengarang : Victorianus Aries Siswanto

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan jenisnya termasuk dalam penelitian survei, jadi pengambilan kesimpulan dilakukan melalui analisa kuesioner yang di dapat dari responden.
Obyek Penelitian
Obyek penelitiaan ini adalah Usaha Kecil Menengah diPekalongan, dengan mengambil sampel pekerja wanita.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
a.   Kuesioner,
yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan  berstruktur  yang disampaikan kepada responden untuk memperoleh  jawaban secara terperinci diantaranya pertanyaan mengenai teknologi informasi, peran serta dan kebutuhan untuk berkembang.
b.  Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara lebih detail  mengenai  obyek penelitian,  dan untuk   membantu   penjelasan   analisa data. Wawancara dilakukan dengan pemilik UKM di Pekalongan.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan yaitu
a.    Data primer
Pengumpulan data primer diperoleh secara langsung dari Usaha Kecil Menengah melalui pengisian kuesioner yang  dibagikan  ke  usaha  kecil menengah Pekalongan yang dituju.
b.   Data sekunder
Pengumpulan  data sekunder  diperoleh dari penelusuran buku literatur dan download  jurnal  dari  internet sehubungan dengan peran serta wanita di dalam pengembangan usaha kecil menengah.
Penetapan Sampel dan Responden

Penetapan sampel usaha kecil menengaja dengan pelaku usaha wanita yang diambil dengan teknik purposive secara method, dimana pengemabilan sampel tiap usaha kecil menengah di tentukan secara sengaja dengan memilih pimpinan UKM wanita. Populasi unit usaha kecil menegah (UKM) di biang tekstil utamanya untuk produksi batik dan tenun AIBM diwilaya kota pekalongan sudah mencatat 1150 buah (sumber:Dinmperindag kota pekalongan tahun 2007). Berdsarkan populasi UKM tersebut, populasi berumlah sekittar 45%, yaitu sekitar 500 buah. Adapun sampel yang diperoleh dari penelitian ini dihitung dengan menggunakan Slovin dan di dapat
N
n = ——–
1+Ne2
500
n = ———————-
1 + 500 ( 5% ) 2
n = 222,222
Dibulatkan menjadi 222

HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Obyek Penelitian
Populasi unit usaha kecil menegah (UKM) dibiang tekstil utamnya untuk produksi batik dan tenun ATBM diwilayah kota Pekalongan sudah mencapai 1150 buah (sumber : Dinmperindag kota pekalongan tahun 2007). Sektor ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan daerah kota pekalongan, sebesar kurang lebih 45% dari total pendapatan pertahun (sumber : Dipenda pemda Kota pekalongan tahun 2006). Sampai saat ini hasil produksi tekstil UKM berupa kain batik, serta kain tenun ATBM masih sangat diminati dan menadi daya tarik tersendiri bagi konsumen di seluruh indonesia maupun luar negeri.
Dukungan dari pihak pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan potensi dibidang UKM sangat tinggi, ditinjau dari dukungan penyaluran kredit dari BUMN kepada UKM dari tahun 1994-2006 telah mencapai sekitar Rp. 5 milyar lebih. Juga ditinjau dari Rencana Kerja Pemda 2006 pada  poin ke-9 yang terfokus pada Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha UKM.
Berdasarkan populasi UKM diatas, populasi  UKM  Batik  dan tenun  ATBM  yang dipimpin atau dimiliki oleh seorang perempuan berjumlah sekitar 45%, yaitu sekitar 500 buah. Berdasarkan  pengambilan  sampel  menurut Slovin didapat 222 buah.

Gambaran Umum Responden
  1. a.       Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan
Jumlah responden berdasarkan pendidikan  disajikan  dalam tabel 1 dibawah ini:
Frequency         Precent         Cumulative Precent
ValidSD                  2                          1.96                  1.96
SMP                13                         12.75                14.71
SMA                62                         60.78                 75.49
D3                   9                           8.82                 83.31
S1                  16                          15.69                 100
Total                            102                      100.000
Tabel 1. Gambaran Umum Responden berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan tabel1 tersebut terlihat bahwa banyak pengusaha wanita yang berpendidikan akhir SD yaitu sebesar 2 orang atau sebesar 1.96%, pengusaha yang berpendidikan SMP sebesar 13orang atau 12.75%, pengusaha wanita yang berpendidikan SMA sebesar 62 orang atau 60.78%, pengusaha wanita yang   berpendidikan  D3 sebesar 9 orang atau 8.82% dan yang berpendidikan  S1 sebesar 16 orang atau 15.69 %.  Dari data tersebut   mengidentifikasikan bahwa pengusaha wanita banyak yang mendasarkan usahanya atau bisnisnya dengan pengetahuan yang terbatas, sehingga diperlukannya peningkatan pengetahuan, baik melalui seminar maupun workshop.
b. Gambara Umum Responden berdasarkan Lama Menjabat/ bekerja
jumlah reponden berdasarkan lamanya menabat atau bekerja di UKM disajikan dalam tabel 2 di bawah ini :
                               Frequency         Perencent        Cummulative Percent
Valid    1-5thn                 29                28.16                          28.16
6-10thn                42                40.78                          68.93
11-15thn              15                14.56                          83.50
16-20thn               8                   7.77                          91.26
>20thn                 9                   8.74                        100.000
Tabel 2. Gambaran Umum Responden berdasarkan Lama Menjabat / Bekerja
Berdasarkan tabel 2  tersebut terlihat UKM di Pekalongan yang dikelola oleh wanita masih tergolong masih baru yaitu antara 1-5 sebanyak 29 orang atau 28.16%, sebanyak 42 orang atau 40,78% telah menjabat selama 6-10 tahun, sebanyak 15 orang atau 14.56% pengusaha telah menjabat selama 11-15 tahun, sebanyak 8 orang atau 7.77% pengusaha perempuan telah menjabat selama 16-20 tahun dan 9orang atau 8.74% telah berpengalaman lebih dari 20 tahun. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa  sekitar tahun   1999, atau sekitar 9 tahun yang lalu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang paling tinggi sehingga banyak tenaga kerja yang keluar dari pekerjaan atau menganggur dan sebagian besar dari mereka menjadi pengusaha batik, disini terlihat pengusaha perempuan terbanyak telah bekerja 6-10 tahun. Untuk mengatasi pengangguran tersebut sebagian besar   dari mereka berwiraswasta.

Hasil Penelitian
Didalam menjawab pertanyaan kuesioner, responden dapat menjawab pertanyaan  lebih  dari  satu  jawaban,  sehingga total  hasil  olahan  data  ini  tidak  sama jumlahnya.
1.   Pemakaian Teknologi Informasi
Hasil penelitian tentang pemakaian teknologi informasi yang telah dijalankan oleh UKM di Pekalongan terlihat pada tabel 3:
Frequency     Percent           Cumulative Percents
Valid     internet              20               15.63                        15.63
Komputer          51               39.84                        55.47 (word,excel
Software            14               10.94                        66.41
Lainnya             13               10.16                        76.56
Belum pakai      30               23.44                        100
Total                 128
Tabel 3.  Pemakaian Teknologi Informasi

Berdasarkan tabel 3 tersebut terlihat 51 orang (39.84%) telah menggunakan komputer, namun sebartas program pengolah kata dan data atau Ms. Word dan Ms Excell. Sedangkan 20 orang (15.63%) telah menggunakan internet dalam menalankan usahanya. Ada 14 orang (10.94%) yang telah menggunakan software (perangkat lunak) dalam menjalankan usahanya. Namun ada 30 orang (23.44%) yang belum menggunakan komputer sama sekali. Disini terlihat bahwa UKM di pekalongan belum menggunakan komputer sacara maksimal.
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi sangat bermaanfaat dalam pegembangan usaha, baik peningkatan kualitas maupun kuantitas karena dengan memanfaatkan teknologi, pekerjaan akan berjalan secara otomatis tentunya akan menyingkat waktu, dan bahkan biaya dapat di tekan.
Hasil penelitian tentang pemanfaatan Teknologi yang telah di jalan kan oleh UKM di pekalongan terlihat pada tabel 4 berikut ini :
Frequency         Percent              Cumulative Percents
Valid     Alat BantuAdmin                  43                 32.58                           32.58
              Pengolah Data          21                 15.91                          48.48
                Pemasaran             28                 21.21                          66.41
                   Lainnya               13                   9.85                          79.55
                Belum pakai            27                20.45                           100
                     Total                  132               100.000
Tabel 4. Pemanfaatan teknologi informasi

Berdasarkan tabel 4 tersebut terlihat 43 orang (32.58%) menafaatkan alat bantu teknologi unuk alat bantu administrasi, 21 orang (15.91%) telah memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan teknologi informasi untuk keperluan pemasaran, 13 orang (9.85%) memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan lain dan 27 orang (20.45%) belum memakian teknologi informasi sama sekali atau bekerja secara manual.
3. Peran Serta Perempuan dalam Pengembangan UKM
Hasil penelitian tentan peran serta perempuan dalam pengembangan UKM terlihat padaa tabel 5 berikut ini:
Frequency         Percent              Cumulative Percents
Valid    Mengurani BebanKeluarga             55                 39.29                         39.29
              MengurangiPenganguran             56                 40.00                          79.29
                MengubahNasib                 21                 15.00                          94.29
                   Lainnya               8                    5.71                            1000
               Total                   140                    100.000
Tabel 5. Peran serta perempuan
Berdasarkan tabel 5 tersebut sebagian besar perempuan menyatakan bahwa mereka ingin mengurangi beban keluarga yaitu sebesr 55 (39.29%) perempun yng menytakan bahwa merek berusaha untuk mengurangi pengnggurn yng ada di Indonesia sebesar 56 orang (40%), mengubah nasib sebesar 21 orang (15.00%) dn lainnya sebesar 8 orang (5.71%). Dari tabel tersebut sebagian besar pengusaha perempuan masuk dunia wiraswasta untuk mengurangi pengangguran dan mengurangi beban keluarga.
4. Kebutuhan Peningkat Pengetahuan dan Keterampilan
Hasil penelitian tentang kebutuhan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan terlihat pada tabel 6 berkut ini :
Frequency         Percent              Cumulative Percents
Valid     Pemasarandan Bisnis                89                 67.42                           67.42
              PrilakuKonsumen                  13                 9.85                             77.27
              LaporanKeuangan                  26                 19.70                          96.97
              Lainnya                     4                   3.03                          100
                Total                       132             100.000
Tabel 6 Kebutuhan Peningkat Pengetahuan dan Keterampilan

Dalam hal peningkatan pengetahuan dan keterampilan materi yang paling diminati pelaku usaha wanita adalah pemasaran dan bisnis yaitu 89 orang (67.42%).laporan keuangan sebanyak 26 orang (19.70%). Perilaku konsumen yaitu sebanyak 13 orang (9.85%)., dan lainnya sebanyak 4 orang (3.03%). Dalam hal ini terlihat pelaku usaha wanita ingin belajar banyak bagaimana banyak bagaimana memasarkan produk mereka agar berhasil dan bagaimana menjalankan bisnisnya.
PEMBAHASAN
Teknologi informasi yang digunakan dalam pengembangan UKM, utamanya para wanita sebagai manajernya, belum mendapatkan tempat yang memadai. Artinya, teknologi informasi yang digunakan masih sebatas pada pemenuhan kebutuhan administrasi dengan alat bantu yang bersifat mayoritas sebagai “pengganti mesin ketik”. Dengan kata lain, teknologi informasi masih dimaknai sebagai alat bantu administratif harian (transactional processing). Padahal, teknologi informasi dan percepatannya sudah sangat luar biasa dan jika dioptimalkan akan memberikan daya dukung yang luar biasa dalam berbisnis. Hal ini mengisyaratkan bahwa UKM, utamanya para wanitanya masih sangat membutuhkan banyak informasi tentang peran serta teknologi informasi yang sesungguhnya dalam dunia bisnis secara praktis.
Disisi lain, kemampuan dan keahlian para wanita dalam menggunakan teknologi informasi juga harus terus ditingkatkan. Metode penambahan wawasan dan informasi serta peningkatan kemampuan dan keahlian dapat dilakukan dengan cara pelatihan, workshop dengan tehnik yang praktis dan sederhana dalam penyampaiannya. Akan lebih baik jika kegiatan tersebut dilakukan di wilayah mereka, artinya dekat dengan tempat usahanya, sehingga para wanita tersebut tidak perlu merasa kuatir meninggalkan pekerjaannya terlalu lama.
Dari sisi peran serta wanita dalam usaha kecil menengah, dapat diketahui bahwa etos kerja para wanita sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian dimana para wanita memiliki keinginan yang sangat besar untuk memberikan kontribusi dalam menyejahterakan keluarganya. Bahkan para wanita menghendaki adanya pengurangan-pengangguran. Dua hal ini mengisyaratkan bahwa para wanita tersebut memiliki kegigihan usaha yang tinggi dan perlu diberikan arahan dan wawasan yang benar dan tepat tentang bagaimana mengelola bisnis secara modern. Jika hal ini diberikan, para wanita tersebut dapat menjadi wirausahawati yang sangat tangguh.
Pernyataan yang dipaparkan diatas, sejalan dengan keinginan para wanita yang menghendaki penambahan ilmu dan pengetahuan bagaimana memasarkan produk dan menjalankan bisnis secara baik. Maka, pemberian informasi yang terus menerus dan dengan metode yang tepat perlu dilakukan sesuai dengan keinginan para wanita tersebut. Dari paparan diatas, beberapa hal yang dapat direkomendasikan demi peningkatan kualitas para wanita wirausahawati di bidang UKM Batik adalah sebagai berikut:
1.Perlu diberikan pelatihan secara berkelanjutan dengan materi utama:
a. Mengelola bisnis secara modern
b. Memasarkan produk secara modern
c. Teknologi informasi dalam bisnis
d. Pemanfaatan teknologi informasi secara praktis
2. Materi-materi tersebut harus dirancang dalam sebuah kurikulum yang berkelanjutan dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan
3. Perlu dilakukan pendampingan setelah pemberian materi pelatihan Perlu dilakukan evaluasi terhadap keterserapan materi dengan implementasi di lapangan.

KETERBATASAN  PENELITIAN
  1. Pengambilan sampel sebanyak 222 responden tidak terpenuhi hanya 171 sampel    karena   beberapa   kuesioner tidak kembali  dan sebagian responden tidak bersedia dimintai keterangan.
  2. Kesulitan dalam mecari data UKM yang dikelola oleh wanita, sehingga tim penelitian harus mencari-cari lokasi UKM.
  3. Kesulitan bertemu langsung dengan pimpinan UKM sehinga data dijawab oleh karyawan yang menjaga counter.
PENUTUP
Simpulan
Dari penelitian diatas dapat diketahui beberapa hal tentang para wanita wirausahawati dibidang UKM batik kota Pekalongan sebagai berikut :
  1. Pemanfaatan teknologi informasi belum maksimal.
  2. Keahlian di bidang teknologi masih sangat minim.
  3. Motivasi berwirausaha disebabkan oleh keinginan mengurangi beban keluarga dan pengangguran.
  4. Berdasarkan hasil kuesioner dari responden, merek berkeinginan untuk belaar tentang pemasaran dan pengelolaan bisnis secara modern, dimana kegiatan ini dapat dilanutkan pada pengabdian masyarakat demi kemajuan UKM yang di pimpin oleh wanita.
Saran
Dari keempat kesimpulan diatas, para wanita wirausaha UKM batik perludiberikan pelatihan dengan metode seperti yang dituliskan dalam pembahasan, yaitu melalui metode pelatihan berkesinambungan. Dalam hal ini harus dilakukan langkah persiapan materi, pelaksanaan pelatihan, pendampingan dan evaluasi.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2000), Wanita dan Pria Di Indonesia 2000, Biro statistika Kesejahteraan Rakyat, BPS, Jakarta.
Anonim, (1994), Usaha Bersaing Untukwanita dan pemuda, ide Usaha Kecil dan Madya, Cakrawala Cinta, Jakarta.
B.S Kusumuljono (2007), peran keuangan Mikro dalam Mendukung Produktivitas Ekonomi Wanita, Jurnal disampaikan pada Rakor Pelaksanaan Kebijakan peningkatan produktifitas Ekonomi Wanita di Jakarta tanggal 28 Maret 2007.
Gunari Budhierethnowati dan Rapma Siahaan (2006), Menggerakkan Denyut Nadi Koprasi Wanita dalam Menghadapi Era Globalisasi.
Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM (2006), Studi Peran serta Wanita Dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koprasi, Nomer 1 tahun 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar