Senin, 16 Februari 2015

AS Masih Akan Jadi Mesin Utama Ekonomi Dunia (Tulisan 7)

Perekonomian dunia dalam beberapa waktu ke depan masih akan penuh tantangan. Negara-negara berkembang kini berganti mengalami perlambatan ekonomi, setelah sebelumnya fenomena itu dialami negara maju.
Demikian dikemukakan Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam acara Banker’s Dinner di JCC, Jakarta, Kamis (20/11/2014). Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Meskipun Amerika Serikat sebagai lokomotif ekonomi dunia mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang konsisten, tren pertumbuhannya menurun dibanding sebelum krisis global. Pemulihan ekonomi di kawasan Eropa dan di Jepang juga masih terbilang rapuh,” jelasnya.
Tiongkok, lanjut Agus, awalnya jadi harapan untuk menjadi lokomotif ekonomi dunia. Namun ternyata perekonomian Negeri Tirai Bambu justru melambat.
“Di tengah masih belum berimbangnya kinerja ekonomi negara maju, Tiongkok sebagai salah satu penopang ekonomi global tumbuh melambat. Ini perlu kita waspadai, karena dapat berlangsung lama dan berdampak besar ke perdagangan dunia,” jelasnya.
Situasi ini, lanjut Agus, menunjukkan bahwa konstelasi perekonomian global masih belum mengalami perubahan signifikan. Amerika Serikat masih akan menjadi pendorong perekonomian dunia.
“Ekonomi dunia saat ini, dan mungkin sampai tahun depan, masih terbang dengan satu mesin, yaitu mesin pertumbuhan Amerika Serikat, yang kekuatannya pun sedang menurun. Dampaknya telah kita rasakan, berupa menguatnya persaingan memperebutkan pasar ekspor global,” jelasnya.
Kesimpulan : Situasi ini, menunjukkan bahwa konstelasi perekonomian global masih belum mengalami perubahan signifikan. Amerika Serikat masih akan menjadi pendorong perekonomian dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar