Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi
keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham,
kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara
itu, tujuan masing-masing pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan
adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan
dengan perusahaan penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan
keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan
mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil
keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan
perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.
Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya
menyajikan informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca
(laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan
modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan
laba-rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara
keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan,
maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan(summary) dan
menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting
untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai
perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.
Ditinjau dari fokus informasi, Akuntansi Keuangan berfokus pada
informasi masa lalu(historical). Akuntansi Keuangan
menggambarkan suatu bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan
oleh para penyedia dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.
Dari segi rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang
kurang fleksibel dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya
periode satu tahun (annual), periode setengah tahun (interim), periode
satu kuartal, atau periode satu bulan.
Untuk kriteria bagi informasi Akuntansi Keuangan, merupakan
prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau berterima secara umum.
Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang
berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang
berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan keuangan dari pihak luar
perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang praktik dalam
perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi antara
pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari Akuntansi
keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna
laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan
dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di
masa datang.
Sifat informasi dari Akuntansi Keuangan memerlukan tingkat ketepatan
yang tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para
pemakainya adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang menggunakan laporan
keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk
mendapatkan tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa
dari pihak ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat
tentang laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.
Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan
pertanggungjawaban dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar
perusahaan, laporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen
mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal
perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi
mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan
yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang
mendukung dalam pengambilan keputusan.
Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit,
tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil
karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari
perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun
kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi
Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang
terlibat dalam membuat keputusan.
Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi
pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan
datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai
dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang(current cost) atau
biaya masa datang (future cost).
Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu
yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi
karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat
keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik
yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang
waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga
periode 10 tahun.
Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh
prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi
pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan.
Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan
bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh
perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia
industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun
undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk
manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik
tersebut.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu
manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan
perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam
perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi
Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi,
namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur
sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga
menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan
dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia.
Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan
pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu
menyangkut tentang masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar