Selama
bertahun-tahun terakhir pemerintah telah menggagas dan mencoba beberapa upaya
untuk menghentikan fenomena ‘roller coaster’ harga cabai di dalam negeri.
Sayangnya dari berbagai upaya dan wacana
itu belum ada yang terealisasi dan berhasil, sehingga kini harga cabai masih
naik-turun secara ekstrem sepanjang tahun. Padahal telah terjadi pergantian
kebijakan dan berbagai menteri seperti pertanian maupun perdagangan sejak
beberapa tahun lalu.
Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai
Indonesia, Dadi Sudiana menilai pemerintah belum serius menangani fluktuasi
harga cabai setiap tahun dan komoditi pangan lainnya. Menurutnya kebijakan yang
paling sering dilakukan pemerintah adalah soal tata niaga seperti membuka-tutup
impor saja.
“Selama ini
pemerintah, kalau giliran harga cabai anjlok diam, giliran naik pilih impor,”
katanya kepada detikFinance, Rabu
(17/12/2014).
Menurut Dadi sudah banyak wacana dan
rencana yang disampaikan kementerian perdagangan maupun kementerian pertanian
untuk mengendalikan harga cabai.
“Dulu dari
pertanian sempat ada pilot project teknologi shading net, agar pohon cabai tak terpengaruh curah
hujan tinggi, tapi nggak jalan,” kata Dadi.
Selain itu,
pemerintah juga sempat mencanangkan gerakan menanam cabai di pekarangan agar
mengurangi dari sisi demand. Namun lagi-lagi, program-program
ini tak menyelesaikan masalah soal fluktuasi harga cabai karena
ketidakseimbangan pasokan dan permintaan.
Kesimpulan : pemerintah belum serius
menangani fluktuasi harga cabai setiap tahun dan komoditi pangan lainnya.
Menurutnya kebijakan yang paling sering dilakukan pemerintah adalah soal tata
niaga seperti membuka-tutup impor saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar